Angin puting beliung

Angin puting beliung yang melanda wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur, selama dua hari (11-12/1/2011), merusak 104 bangunan milik warga setempat.

Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial Sumenep Arif Santoso, Kamis (13/1/2011) menjelaskan, sesuai dengan laporan yang diterimanya secara resmi, angin kencang pada Selasa dan Rabu itu merusak bangunan milik warga di sejumlah desa di delapan kecamatan.

"Untuk sementara, sesuai laporan yang kami terima, terdapat 104 bangunan milik warga di delapan kecamatan yang rusak akibat angin kencang tersebut. Namun, bisa saja angka kerusakan ini bertambah karena perangkat desa ataupun camat belum menyerahkan laporan secara resmi kepada kami," katanya di Sumenep.

Dari 104 bangunan yang rusak akibat angin kencang selama dua hari itu, sebanyak 81 bangunan berupa rumah milik warga dan sisanya berupa bangunan lain, seperti kandang sapi, kandang ayam, dan gedung sekolah.

"Selain menerima laporan resmi dari camat, kami bersama staf dibantu personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sumenep juga turun ke lapangan untuk mendata langsung dampak angin kencang di lokasi sekaligus sebagai bagian dari verifikasi faktual," ujarnya.

Arif mengatakan, bangunan milik warga yang rusak akibat angin kencang tersebut akan mendapat bantuan dari pemerintah daerah.

"Namun, bantuan itu hanya stimulan dan nominalnya tergantung dari tingkat kerusakan. Pemerintah daerah tidak mungkin memberikan bantuan secara utuh untuk mengganti seluruh kerusakan tersebut," ujarnya.

Data resmi di Dinas Sosial Sumenep menunjukkan, bangunan milik warga yang rusak akibat angin kencang tersebar di delapan kecamatan, yakni Kalianget (empat desa), Talango (satu desa), Rubaru (dua desa), Ambunten (lima desa), Lenteng (tiga desa), Ganding (empat desa), Guluk Guluk (satu desa), dan Batu Putih (satu desa).

"Sesuai laporan resmi yang kami terima, tidak ada korban jiwa dalam musibah angin kencang yang terjadi selama dua hari tersebut. Demikian catatan online Asurano tentang Angin puting beliung.