Badroddin Target Sikat Rampok

Ganasnya aksi perampokan bersenjata api di beberapa wilayah Indonesia akhirakhir ini membuat jajaran Polda Jawa Timur siaga. Meski sampai saat ini kondisi relatif aman,bukan tidak mungkin menjelang Lebaran nanti giliran Jatim yang bakal diubek-ubek rampok. Tak ingin hal itu terjadi,Kapolda Jatim Irjen Pol Badroddin menyatakan, akan memperbanyak frekuensi patroli di jalanan.

“Kita tidak boleh lengah.Langkah antisipasi banyak caranya,mulai dari pengamanan tertutup maupun terbuka,” tegas Badroddin seusai upacara penyerahan bendera pataka di halaman Mapolda Jatim, Jalan AhmadYani,kemarin. Sebagai Kapolda Jatim baru menggantikan Irjen Pol Pratiknyo, wajar jika Badroddin tak ingin wilayahnya kecolongan.

Apalagi, setelah melihat perampokan sadis di Medan yang menewaskan seorang anggota Brimob dan melukai dua satpam, serta rentetan tiga perampokan juga dengan pelaku bersenjata api di Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Perampokan itu bisa terjadi di mana saja,termasuk Jawa Timur,” kata mantan Kadiv Binkum Mabes Polri ini.

Jenderal bintang dua yang punya reputasi tegas ini memperkirakan, menjelang Lebaran ini angka kriminalitas akan naik. Langkah antisipasi tidak hanya perampokan bersenpi,tapi juga kejahatan jalanan. Karena itu, Badroddin menyatakan akan bertindak tegas terhadap para bandit itu.

Soal kejahatan jalanan itu,bahkan sudah memakan korban jiwa. Pensiunan jenderal bintang satu, Edi Purnomo,72,tewas dengan luka parah di bagian kepala setelah motor Honda Supra yang dikendarai bersama istrinya terguling karena ditendang jambret di Malang. Terkait perampok yang semakin nekat akhir-akhir ini,Polrestabes Surabaya juga menyiapkan langkah antisipasi. Polrestabes bahkan tidak akan ragu-ragu melakukan tembak di tempat jika mengetahui kawanan perampok beraksi.

“Tembak di tempat itu sangat kondisional, tergantung situasi di lapangan.Jika keadaan mendesak, kami terpaksa lakukan tembak di tempat,” papar Kasubbag Humas Kompol Wiwik Setyaningsih kepada wartawan kemarin. Langkah preventif yang dilakukan antara lain meningkatkan operasi cipta kondisi yang sudah berjalan, termasuk mengawasi beberapa pusat perbankan dan penjualan emas di Surabaya. Namun, kata Wiwik, semua tempat tetap dianggap rawan.

“Kami tidak ingin kecolongan.Semua tempat kami waspadai,”tegas perwira dengan satu melati di pundak itu. Lokasi yang dianggap rawan antara lain bank-bank di kawasan Jalan Darmo, Jalan Tidar, serta Jalan Kembang Jepun. Sementara pusat-pusat penjualan emas yang dipantau ketat antara lain Pasar Blauran,Pasar Wonokromo,Pasar Pucang,serta Pasar Kupang.

Dari data crime index, selama enam bulan terakhir kasus pencurian dengan kekerasan (curas) memang cenderung turun. Pada Januari ada 82 kasus,Februari 55 kasus, Maret 50 kasus,April 52 kasus, Mei 33 kasus, dan Juni 48 kasus. Dengan demikian, jumlah kasus curas selama semester pertama itu 320 kasus. “Namun, itu tidak bisa jadi jaminan benar-benar aman. Kita tidak boleh lengah,”tandasnya.

Peningkatan pengamanan dilakukan pula aparat Polres Bojonegoro. Jika sebelumnya setiap bank yang ada di Bojonegoro dijaga empat petugas kepolisian, kini ditambah dua personel lagi.”Peningkatan pengamanan ini terkait kejadian perampokan bersenjata di beberapa tempat,”papar Wakapolres Bojonegoro Kompol Kartono. Polres Bojonegoro tak hanya kali ini meningkatkan kewaspadaan kejahatan di lingkungan bank.

Sebelumnya, pada 12 Mei lalu, Polres mengumpulkan manajemen sejumlah bank untuk mengantisipasi keamanan nasabah dari tindak kejahatan. Polres Bangkalan juga bertindak cepat dengan melakukan penjagaan ekstraketat terhadap beberapa instansi yang menjadi tempat transaksi uang. Beberapa tempat yang dijaga secara berlapis antara lain bank, puluhan toko emas, dan money changer.

Penjagaan superketat tidak hanya dilakukan di kawasan kota, melainkan juga tingkat kecamatan yang mempunyai beberapa fasilitas yang menjadi ajang transaksi keuangan. “Belajar dari beberapa kasus di kota lain yang biasanya marak kejahatan menjelang Lebaran. Kami melakukan penjagaan secara berlapis, terutama di Bank dan sejenisnya,” ungkapWakapolres Bangkalan Kompol Guritno kemarin.

Prioritas Kapolda

Dalam acara pisah sambut di Mapolda Jatim kemarin Irjen Pol Badroddin Haiti memasang sejumlah target. “Untuk jangka pendek, saya akan prioritaskan pengamanan Lebaran.Kami harus dapat menjamin masyarakat agar merayakan Lebaran dengan aman dan lancar,”tegasnya. Selain menciptakan kondisi aman, Kapolda juga akan memprioritaskan kelancaran arus lalu lintas menjelang Lebaran.

“Selama Lebaran ada dua aspek prioritas. Selain menciptakan keamanan, juga kelancaran lalu lintas.“ Jawa Timur ini akan menjadi tumpahan arus mudik dari Jakarta dan arus balik. Jangan sampai kemacetan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam merayakan Lebaran,”ucapnya. Untuk jangka panjang, Badroddin berjanji akan bekerja maksimal, termasuk pemberantasan korupsi yang selama sembilan bulan terakhir ini nyaris mati suri.

“Kami akan melanjutkan program yang dilakukan Kapolda lama. Sambil berjalan,kami akan benahi hal yang masih kurang. Untuk penuntasan masalah korupsi, itu sudah pasti karena itu program nasional,”janjinya. Badroddin bukan orang baru di Jawa Timur. Sebelumnya dia juga sempat menjabat Kapolres Surabaya Timur pada 1997 dan pernah menjadi Kapolres Probolinggo serta Direskim Polda Jatim.

“Meski saya orang lama, tapi juga wajah baru di sini. Jadi, saya butuh bantuan semua lapisan masyarakat di Jatim untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman. Saya juga bukan antikritik. Saya siap dikritik,” tandasnya.