Ban Dalam Garuk Tanah
Tubeliss Core (TC), teknologi ban kembang tahu. Karet item penggaruk tanah ini dikeluarkan kenda. Ini menjawab kebutuhan pengguna special engine (SE), trail, atau tunggangan grasstracik yang kerap bermasalah dengan ban dalam alias inner tube.
Masalah sering muncul dengan permukaan tanah ala garuk tanah. Termasuk pengaruh akselerasi dan deselerasi. Ban dalam sering melintir dan bergeser dari posisi semula. Kejadian pentil melejit, ban dalam terjepit, dan akhirnya sobek.
Makannya,"problem itu yang tidak akan terjadi dengan menggunakan tubeliss core. Jenis ban dalam ini sudah dicoba crosser legendaris tahun ini," beber John Laksana, pemilik MSD Indy, toko perlengkapan olah raga x-treme, terutama untuk balap motocross.
Supaya enggak melintir dan bergeser, TC dilengkapi 4 titik dudukan. Dia pegang empat penjuru ban. Sebelumnya, hanya satu titik. Jadi, tetap mantap meski ada daya tarik atau hentakan karena putaran mesin.
Tentunya TC dirancang tidak fleksibel. Gunanya supaya tahan terhadap tekanan dan getaran yang ditimbulkan jari-jari pelek. Ini berbeda dengan ban dalam konvensional yang fleksibel. "Akibat tekanan pun ban dalam jenis lama di motor SE akan sobek," bilang John yang tokonya berada di Jl. Radio Dalam Raya F3, Jakarta Selatan.
Selain anti melintir, TC punya jenis karet sintesis. Seandainya kejadian ditancap benda tajam, TC enggak bakal meletus. Tapi, angin dari bagian yang tertancap akan keluar perlahan seperti bocor halus. Jadi, nggak langsung gembos!
Bicara bobot, berat TC lebih ringan sekitar 1,12 kg dibanding ban dalam model lama. Sementara ini MSD baru menyediakan TC untuk pelek ring 18 inci dengan banderol sekitar 1,5 jeti. Nantinya juga akan keluar untuk pelek 19 dan 21 inci.
Demikian informasi dari saya tentang ban dalam garuk tanah yang dapat saya sampaikan, semoga berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya.