Infrastruktur Pembayaran Digital Xendit
Perusahaan infrastruktur pembayaran Xendit mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C senilai Rp 2,1 triliun (US$ 150 juta). Putaran pendanaan ini dipimpin Tiger Global Management dengan partisipasi investornya saat ini: Accel, Amasia, dan Goat Capital yang dimiliki oleh Justin Kan.
“Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital di hampir semua pelaku usaha baik pemilik toko kecil di Instagram hingga perusahaan besar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit, dalam rilisnya.
Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana terus melakukan inovasi pada jajaran produknya dengan tujuan ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang sangat menarik bagi pertumbuhan inovasi dan disrupsi, terutama karena 70 persen dari 580 juta populasi di Asia Tenggara saat ini sudah merambah ke dunia online.
Pada tahun ini, nilai ekonomi digital di kawasan ini akan melebihi US$ 100 miliar dan diproyeksikan meningkat tiga kali lipat pada 2025. Xendit mencatat peningkatan total volume pembayaran lebih dari 200 persen secara tahunan di Indonesia dan Filipina.
Pendanaan Seri C ini sekaligus menjadikannya sebagai startup unicorn baru di Indonesia. Tessa Wijaya, Co-Founder & COO Xendit, menambahkan status baru kami sebagai unicorn akan membantu memperkuat misi yang sejak awal menjadi pegangan kami, yaitu menyediakan infrastruktur keuangan yang andal dan aman bagi jutaan perusahaan di seluruh Asia Tenggara dan membantu para pelaku bisnis untuk tumbuh dan maju bersama ekonomi digital yang sedang berkembang.
Xendit menyediakan solusi andal untuk tantangan infrastruktur di kawasan Asia Tenggara dengan memperluas akses teknologi demi menciptakan lingkungan persaingan yang setara (equal playing field), sehingga semua pelaku bisnis di Asia Tenggara bisa bertumbuh dengan baik. Menyusul kesuksesan di Indonesia, Xendit telah memasuki pasar Filipina.
“Infrastruktur pembayaran digital Xendit yang dirancang khusus untuk Asia Tenggara, kini menjadi standar baru untuk industri finansial di kawasan ini,” ujar Alex Cook, Partner Tiger Global Management, “Dengan menyediakan gerbang pembayaran (payment gateway) yang andal dan aman, Xendit membuka jalan menuju ekonomi digital bagi para pelaku bisnis. Karena itu, kami sangat senang bermitra dengan Xendit karena kami percaya bahwa mereka akan terus berkembang.”
Sebelumnya Xendit mengumumkan pendanaan Seri-B yang dipimpin oleh Accel pada Maret lalu. Secara total, Xendit telah menggalang dana Rp 3,4 triliun atau setara US$ 238 juta sejak 2015. Xendit juga merupakan startup teknologi Indonesia pertama yang berhasil lulus dari program inkubator YCombinator dan merupakan perusahaan Asia Tenggara terbaik dalam daftar YC Top 100.