KONI/KOI Kawal Perombakan PSSI
Perombakan PSSI sebagai amanat Rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang terancam tak dilaksanakan. KONI/KOI berjanji akan memantau langkah konkret PSSI.
Rekomendasi tersebut diklaim tidak menyentuh status Nurdin Halid sebagai ketua umum (ketum). Deadline pasti kapan agenda itu harus dilaksanakan juga masih kabur. Namun, idealnya kepastian tata waktu dan teknis restrukturisasi harus jelas, maksimal satu bulan setelah KSN berakhir pada Rabu (31/3) lalu. Ketua KONI/KOI Rita Subowo mengungkapkan, rapat koordinasi dengan panitia KSN akan dilakukan dalam waktu dekat. Agenda utamanya adalah membahas tindak lanjut rencana perombakan kepengurusan PSSI.
”KONI secepatnya akan mengadakan rapat dengan ketua KSN, Menpora, dan PWI.Konsep rencana restrukturisasi PSSI secara menyeluruh akan dibahas di situ. KONI tetap tidak bisa memutuskan sendiri karena butuh pertimbangan mereka,” ungkap Rita kemarin. Jalur normal perombakan pengurus bisa ditempuh melalui kongres luar biasa (KLB) karena tidak terikat tata waktu.
Hanya, merujuk statuta FIFA, KLB bisa digelar bila diminta seperlima dari jumlah anggota atau 22 suara.KLB juga baru bisa direalisasikan tiga bulan sesudahnya dengan menyertakan butir rincian agenda. Proses pemberitahuan tata waktu beserta tempat, maksimal dua bulan sebelum kongres. Namun, melihat sikap apatis 108 pemegang hak suara PSSI, agak meragukan bila agenda tersebut terlaksana dengan mudah. Dan para anggota pun diproyeksi untuk tetap melakukan perlawanan opini.
Mungkinkah KONI memiliki kiat lain demi merealisasikan klausul pertama Rekomendasi Malang tersebut? ”Sekarang yang terpenting klausul itu sudah disetujui sebagai rekomendasi. Kami tetap akan memantau apakah PSSI berencana mengganti ketumnya atau bagaimana,”terang Rita. Sementara itu, Sekjen PSSI Nugraha Besoes berencana meninjau kembali tujuh Rekomendasi Malang karena masih bersifat umum.
PSSI justru tertarik dengan rekomendasi yang diberikan Komisi A, B, dan C yang lebih bersifat riil. Penjabaran restrukturisasi dan reformasi PSSI juga tidak selamanya diartikan sebagai perombakan pengurus. ”Kami akan lihat lagi semua rekomendasi itu. Tidak ada yang riil dari tujuh klausul itu.
Mereka seharusnya memasukkan saran nyata terkait timnas,”kata Nugraha. PSSI juga berharap KONI menjalankan fungsinya sebagai pengawas dengan benar dan proses suksesi kepemimpinan tetap mengacu pada aturan yang ada. Nugraha menegaskan pergantian pengurus tidak akan dilaksanakan tahun ini. Pergantian akan berjalan normal.