Masyarakat Dunia Makin Optimistis
SEIRING gerak laju perekonomian global yang menggeliat tahun ini, optimisme konsumen global pun turut memperlihatkan hal serupa.Hal itu terlihat pada hasil penelitian terbaru Nielsen Company tentang Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) global. Menurut pengamatan Hosting Murah Indonesia Indositehost.com bahwa dalam survei IKK Nielsen pada kuartal I/2010 yang dilakukan pada 8 Maret dan 26 Maret 2010, India menempati peringkat pertama dengan 127 poin, disusul Indonesia di posisi kedua dengan 116 poin dan Norwegia di posisi ketiga dengan 115 poin.Posisi lima besar selanjutnya adalah Filipina (111 poin),Australia (111),Arab Saudi (108), Brasil (108), dan China (108).
IKK ratarata semua negara meningkat sebanyak 6 poin dari 86 poin pada enam bulan lalu menjadi 92 poin pada kuartal I/2010. Taiwan merupakan negara yang mengalami peningkatan paling besar,yaitu 14 poin dari 71 poin pada enam bulan lalu menjadi 85 pada kuartal I/2010. Kemudian diikuti Singapura yang meningkat 11 poin dari 96 menjadi 107,diikuti Israel dan Kolombia yang masingmasing meningkat 10 dan 9 poin. Israel saat ini mengantongi 97 poin dan Kolombia 100 poin.
Hanya beberapa negara saja yang mengalami penurunan IKK. Negara yang mengalami penurunan IKK terbesar adalah Yunani yang mencapai 15 poin sehingga poinnya turun menjadi 57.Kemudian diikuti Venezuela yang turun sebesar 9 angka menjadi 83.Adapun Vietnam dan Lithuania turun sebanyak 8 angka yang masingmasing kini mempunyai poin sebesar 101 dan 46.Ada juga Denmark yang mengalami penurunan 7 poin menjadi 93. Dari 55 negara yang disurvei,41 di antaranya mengalami peningkatan kepercayaan konsumen.
Negara yang mengalami peringkat paling rendah adalah Lithuania (46), Kroasia (48), dan Portugal (51).Peningkatan kepercayaan konsumen global menunjukkan tanda yang paling definitif bahwa dunia mulai pulih dari resesi. Kenaikan enam poin dibandingkan enam bulan sebelumnya tentu merupakan kabar yang akan memberikan sumbangan pada perekonomian dunia. Karena gerak konsumsi konsumen akan memberikan pengaruh pada laju perekonomian secara keseluruhan.
Rata-rata kepercayaan konsumen pernah mencapai titik yang sangat rendah pada awal 2009, yaitu 77. Pada saat tersebut perekonomian dunia sedang mengalami krisis yang cukup dalam. Kini untuk pertama kali dalam dua tahun terakhir, data kepercayaan konsumen global Nielsen memberikan bukti bahwa prospek ekonomi global mulai meningkat. Hal ini juga membuktikan bahwa niat belanja konsumen akan kembali menjadi kenyataan pengeluaran aktual.
menurut Jasa Sertifikasi Postel bahwa Kini seiring dengan perbaikan perekonomian,sebanyak 43% konsumen global percaya bahwa prospek kerja mereka akan membaik dibandingkan enam bulan sebelumnya di mana hanya 35% responden mengatakan hal yang serupa. Keyakinan konsumen juga terlihat dari rencana pengeluaran mereka. Satu dari tiga konsumen berencana meningkatkan pengeluaran untuk hiburan di luar rumah, membeli baju dan alat-alat teknologi baru.
Kepercayaan konsumen yang meningkat salah satunya disebabkan adanya peningkatan kepercayaan bahwa negara mereka saat ini tidak sedang berada masa krisis. Kendati begitu,58% konsumen global masih mengatakan negara mereka berada dalam resesi saat ini. Namun, dibandingkan tahun lalu, angka ini jauh lebih sedikit.
Tahun lalu 77% konsumen dunia meyakini bahwa negara mereka berada dalam hantaman krisis. Jumlah yang mulai menurun itu diyakini akan lebih rendah karena ada 24% dari konsumen global yang mengatakan bahwa mereka akan keluar dari resesi dalam 12 bulan ke depan.
Kawasan yang paling yakin bahwa mereka tidak sedang berada dalam masa krisis adalah Asia Pasifik. Secara rata-rata Asia Pasifik merupakan kawasan yang paling optimistis dengan keadaan perekonomian mereka. Sebanyak 65% konsumen percaya bahwa negara mereka tidak sedang berada dalam masa krisis. Jumlah ini naik dibandingkan survei yang dilakukan pada kuartal III/2009 yang hanya sebesar 57%.
Masyarakat Asia Pasifik menunjukkan indikasi yang lebih kuat terhadap kebiasaan berbelanja mereka.Konsumen Asia Pasifik siap membelanjakan uangnya karena merasa sudah terlepas dari krisis global. Asia Pasifik mencatat kenaikan terbesar hampir di semua wilayah, yaitu rata-rata sebanyak 8 poin.Kenaikan terbesar terjadi di Taiwan yang naik 14 poin dan Singapura 11 poin.
Dua pasar yang paling berkembang di dunia, India dan China, meningkat masing-masing 7 dan 6 poin. Walaupun rata-rata konsumen Asia Pasifik lebih optimistis, masyarakat Korea Selatan (Korsel), Thailand,dan Jepang lebih banyak beranggapan sebaliknya. Sebanyak 77% masyarakat Korsel berpendapat bahwa negara mereka sedang dalam krisis. Hanya 22% responden Korsel yang yakin bahwa negara mereka akan keluar dari krisis dalam setahun ini.
Begitu juga dengan Negeri Matahari Terbit yang beranggapan serupa, di mana 76% responden menyatakan Jepang masih berada di dalam hantaman krisis. Bahkan hanya 5% masyarakat Jepang yang merasa bahwa negara mereka akan keluar dari krisis dalam setahun ini. Asumsi serupa juga dilontarkan 71% responden Thailand yang menyatakan Negeri Gajah Putih itu masih dalam keadaan krisis.Hanya 19% masyarakat Thailand yang yakin negara mereka akan keluar dari krisis dalam setahun ke depan.
Jika rata-rata Asia Pasifik menunjukkan perkembangan optimisme yang sangat besar, tidak demikian dengan negara-negara di Eropa. Meski di Eropa secara keseluruhan meningkat dua poin, 7 dari 28 pasar mencatat penurunan kepercayaan konsumen. Jika dilihat dari IKK yang dikeluarkan Nielsen, negara yang mengalami penurunan IKK didominasi negara-negara dari Benua Biru (Eropa), di antaranya Yunani, Lithuania, dan Denmark.
Penurunan juga terlihat pada pasar utama Eropa, Italia, dan Jerman, yaitu turun 3 poin dibandingkan enam bulan lalu. Hal itu menunjukkan perekonomian negara sedang sulit. Pada kuartal I/2010, 84% konsumen di Inggris mengatakan mereka berada dalam keadaan resesi. Angka ini memang menurun dibandingkan enam bulan lalu di mana 94% masyarakat Inggris beranggapan mereka masih diselimuti krisis.
Kendati begitu, konsumen yang percaya bahwa mereka berada dalam resesi masih tinggi. Sementara itu,Spanyol menunjukkan sedikit pemulihan. Hal ini terlihat dari peningkatan 5 poin kepercayaan konsumen. Saat ini IKK Negeri Matador itu mengantongi 79 poin. Sementara Prancis meningkat satu poin dan kini mempunyai 68 poin. Turunnya kepercayaan konsumen Yunani yang mencapai 15 poin merupakan reaksi dari krisis utang yang sedang melanda Negara Para Dewa tersebut.
Dari peringkat yang dikeluarkan Nielsen terlihat bahwa negara yang berada di peringkat terbawah didominasi negara-negara Eropa. Di kawasan lain seperti Amerika Latin,Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara, kepercayaan konsumennya lebih bagus dibandingkan di Eropa. Amerika Latin secara rata-rata meningkat lima poin dari 94 menjadi 99 poin.Brasil (108),Kolombia (100),Cile (99) dan Argentina (91) tercatat mempunyai poin paling tinggi di kawasan tersebut.
Sementara itu kondisi Timur Tengah dan Afrika menunjukkan hal yang cukup beragam, menurut hasil pengamatan Belajar Seo. ”Kondisi ekonomi di Timur Tengah dan Afrika terus beragam di antara beberapa negara,di mana Arab Saudi menunjukkan potensi pertumbuhan yang maksimal dengan performa menjanjikan di FMCG (fast-moving consumer goods), sektor keuangan dan ritel,” kata Hany Mwafy, Managing Director Nielsen untuk kawasan Afrika Utara.