Obligasi Sebanyak-Banyaknya

PT Bank Danamon Tbk (BDMN) menerbitkan Obligasi Sebanyak-Banyaknya Rp2 triliun dengan kupon di kisaran 8,25-9 persen.

"Penerbitan obligasi ini untuk mencapai pertumbuhan kredit di sektor UMKM (usaha mikro kecil dan menengah)," kata Direktur Utama Bank Danamon, Henry Ho, dalam paparan publik di Jakarta, Selasa 9 November 2010.

Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim menambahkan, penerbitan obligasi itu untuk menyeimbangkan profil pendanaan Bank Danamon.

Hingga September 2010, kredit mass market Danamon yang meliputi pembiayaan mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan pembiayaan kendaraan bermotor melalui anak perusahaan Adira Finance (Adira), mencakup 57 persen dari total portofolio Danamon.

Kredit mass market telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 36 persen sepanjang sembilan bulan pertama 2010 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. DSP membukukan pertumbuhan kredit sebesar 24 persen menjadi Rp14,64 triliun dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, pembiayaan Adira mencapai Rp27,83 triliun, atau naik 55 persen dari periode sama tahun lalu. Kredit usaha kecil menengah (UKM) dan komersial mencakup 24 persen dari total kredit Danamon. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan per September 2010 mencapai 16,4 persen.

Direktur Investment Banking PT Danareksa Sekuritas, Reza Benito Zahar, mengaku distribusi obligasi tersebut masih untuk investor lokal. Namun, dia mengatakan institusi asing juga mulai melirik obligasi Bank Danamon.

Menurut dia, obligasi tersebut akan banyak diserap manajer investasi untuk seri tiga tahun. "Mereka kan lebih senang dengan shorter majority," kata Reza. Sedangkan untuk seri lima tahun akan diserap dana pensiun. Demikian informasi dari Blog Info tentang Obligasi Sebanyak-Banyaknya.