Poros Bone-Wajo Masih Terputus

Poros Bone- Wajo hingga kemarin masih terputus akibat meluapnya Sungai Walanae dan Sungai Opo.Hingga kemarin, akses jalan yang biasanya dilalui mobil atau kendaraan belum dapat dilewati karena masih tergenang air.

Warga yang hendak menuju Wajo atau sebaliknya harus menggunakan perahu.“Kami berharap pemerintah bisa mencari solusi karena banjir sudah sering terjadi ,” ujar seorang warga,Bahar. Sementara itu, bantuan untuk korban banjir di empat kecamatan di Bone mulai mengalir. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan menyerahkan bantuan untuk korban banjir sebesar Rp30 juta.

Bantuan dalam bentuk mi instan dan air mineral ter-sebut diserahkan kepada Ketua Satkorlap Bencana Andi Muhammad Said Pabokori, yang juga Wakil Bupati Bone. Menurut Kabag Humas dan Infokom Bachtiar,bantuan yang diberikan, yakni 370 dus mi instan, 150 dus air mineral. Bantuan tersebut merupakan yang terbesar dan s-egera disalurkan kepada warga korban banjir.

“Mengenai kekurangan air bersih,Bupati Bone (H Andi Muhammad Idris Galigo) telah memerintahkan PDAM terus menyalurkan air bersih,”ungkapnya. Lebih lanjut, mantan Camat Palakka itu mengatakan,kerugian diperkirakan mencapai Rp70 juta. Kerugian materiil berupa kerusakan ribuan hektare sawah dan rumah warga akibat terendam banjir. Warga juga mengaku kesulitan memperoleh air bersih karena sumur yang biasa digunakan juga terendam banjir dan lumpur.

Ketinggian air sejak empat hari terakhir terus naik sehingga warga di empat kecamatan, yakni Kecamatan Ajangale Dua Boccoe, Cenrana, dan Tellu Siattinge,khawatir. Sebab, banjir kali ini lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kalau tahun-tahun sebelumnya, air hanya sebatas tergenang dan tidak melewati betis orang dewasa. Kali ini kami rasa yang paling besar dan lama,” ungkap salah seorang warga Tawaroe,Kecamatan Dua Boccoe,Husain.