Prediksi di JI-EXPO

Java Jazz, Peter F. Gontha, Griffith Frank, Mendag Marie Elka Pangestu, Eric Benet, dan Dwiki Dharmawan berpose bersama usai menggelar konferensi pers di Jakarta, kemarin. Java Jazz Festival 2010 akan digelar pada 5-7 Maret mendatang dengan mendatangkan musisi Jazz Dunia dengan 21 panggung di area JI-EXPO, Kemayoran. Jumlah penonton AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 diprediksi akan membeludak. Hingga saat ini, jumlah tiket yang sudah terjual tercatat mencapai angka 110.000. Founder dan Chairman Java Jazz Festival 2010 Peter F Gontha mengatakan, capaian jumlah penonton yang sudah membeli tiket menjadi salah satu indikator musik jazz di Tanah Air sudah semakin berkembang. ”Ini merupakan sesuatu yang membanggakan, karena kita bisa membuktikan bahwa Indonesia bisa menggelar festival kelas dunia sebesar ini,” jelas Peter F Gontha kepada wartawan seusai jumpa pers AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 di Hotel Borobudur kemarin.

Peter menambahkan, saat ini persiapan penyenggaraan sudah 100%. Beberapa musisi dunia yang tampil sudah mulai berdatangan. Bahkan, musisi yang datang sudah melihat konstruksi panggung di JI Expo Kemayoran, Jakarta. ”Beberapa musisi yang melihat panggung festival ini takjub. Kita harus bangga dengan penyelenggaraan ini,”tegasnya.

Dalam pergelaran keenam pada 5, 6, 7 Maret 2010, Peter menjanjikan sebuah pertunjukan kelas dunia yang lebih fresh. Penyelenggaraan di JI EXPO menjadikan festival ini akan semakin baik dan nyaman. Selama ini penyelenggaraan Java Jazz Festival 2010 di JCC sudah teramat sesak.Penonton yang datang pada penyelenggaraan Java Jazz Festival 2009 mencapai 30.000 setiap harinya. Alhasil, jika tetap memaksakan tampil di JCC, penonton akan merasa tidak nyaman.

”Dengan penyelenggaraan di JI EXPO, kita berupaya untuk membuat penonton senyaman mungkin. Pihak keamanan juga turut kita siapkan, baik yang berpakaian preman maupun memakai seragam,”tegas Peter. Selain itu, penyelenggaraan Java Jazz Festival 2010 ini akan menjadi sangat beda dengan performa musisi luar yang tampil dengan wajah- wajah baru.

John Legend,Toni Braxton,Griffith Frank hingga Diane Warren akan menjadi daya tarik penonton untuk memadati JI Expo. Tak hanya itu, musisi Tanah Air yang akan mengisi panggung JI Expo juga banyak diisi musisi muda. Mereka akan menjadi daya tarik tersendiri melalui kolaborasi dengan musisi jazz senior, menurut Type Approval Indonesia. Bahkan untuk penyelenggaraan Java Jazz 2010 ini, semua slotyang ada di JI Expo Kemayoran akan dipakai untuk Java Jazz Festival 2010.

Sementara itu menurut Project Director Eki Puradiredja, tahun ini pihaknya menargetkan sekitar 50.000 penonton per hari. ”Paling tidak bisa 110.000–120.000 selama total tiga hari penyelenggaraannya,” ujar Eki. Pada 2009, jumlah penonton JJF sekitar 85.000. Hal ini berhubungan juga dengan pemindahan lokasi ke Kemayoran yang lebih luas,dengan 20 panggung,serta bisa memuat lebih banyak artis. ”Harga tiket pun bisa ditekan, karena sebenarnya kita tidak ingin mengemas jazz sebagai musik eksklusif,” beber Eki.

Menurut Eki, tahun lalu pihaknya mendapat komplain dari penonton karena venue-nya yang terlalu sesak. ”30.000 orang di JCC membuat penonton merasa tidak nyaman,”katanya. Tim program Java Jazz Festival 2010 tahun ini masih menggunakan formula yang sama dalam menentukan artis yang hadir. Kategorinya antara lain ada nama besar, yakni artis yang populer untuk khalayak umum.

Lalu ada nama legendaris, yaitu para musikus jazz yang melegenda.Kemudian nama hip, grup-grup baru yang sedang populer saat ini. Terakhir adalah young talent, yang terdiri atas musikus- musikus jazz muda. ”Sekitar 70% artis yang hadir adalah musikus jazz. Sisanya baru dari genre musik yang lain,”katanya.