Rima Fakih Miss USA 2010
Dari artis sepak bola yaitu pada postingan sebelumnya yang berjudul Awas Godaan Asmara, Ronaldo dan kini beralih ke artis Miss USA 2010, siapakah yang di nobatkan menjadi Miss USA tersebut? Ya, Rima Fakih yang kali ini menjadi Miss USA 2010. Menurut informasi yang saya terima bahwa terpilihnya Rima Fakih sebagai Miss USA 2010 menjadi penanda kebangkitan masyarakat Arab di Amerika Serikat (AS). Penobatan Rima dianggap sebagai kemenangan keberagaman di Negeri Paman Sam itu. GELAR Miss USA 2010 diraih oleh Miss Michigan, Rima Fakih, kata pembawa acara pada malam penobatan Miss USA 2010 yang dihelat Minggu malam lalu (16/5). Malam itu Rima menjadi gadis paling bahagia dalam Gedung Teater Seni Pertunjukan, Planet Hollywood Resort and Casino, Las Vegas, Nevada.
Rima, gadis berusia 24 tahun, berhasil membuktikan perempuan Arab bisa berdiri di depan. Dia telah menunjukkan bagaimana keberagaman tetap dihargai di AS. Gelar Miss USA adalah pembuktian, bukan hanya bagi Rima tetapi juga kaum minoritas. Dia sukses menampilkan perpaduan yang apik antara kecantikan alami dengan kecerdasan seorang perempuan modern. Gadis yang lahir di Srifa, Lebanon, ini terlihat tenang kala menjawab pertanyaan setiap juri. Di balik ketenangannya, tersirat nilai-nilai ketangguhan dan keterbukaan. Seperti ketika dia menjawab pertanyaan tentang kontrol kelahiran dan hukum imigrasi di AS. Kendati memuat kata kontrol, tapi saya percaya kontrol kelahiran sama seperti pengobatan yang lain, katanya lugas. Walaupun saya tidak melihat secara langsuh acara trsebut, tapi saya yakin bahwa acara tersbut pasti seramai acara Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.Menurut informasi Gadis yang baru lulus dari University of Michigan-Dearborn, Jurusan Manajemen Ekonomi, ini mengakhiri setiap jawaban dengan senyum. Seperti kompetisi Miss USA sebelumnya, Rima pun menjalani sesi pemotretan dengan busana renang dan gaun malam. Aksi Rima sempat mendapat protes dari beberapa kelompok masyarakat. Dia dianggap terlalu berani dan keluar dari nilai-nilai tradisional. Bukannya tidak peduli tetapi Rima memang memilih untuk diam. Dia peduli bahkan sangat peduli. Rima memang tidak mau berkatakata. Dia memilih untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis sehingga orang-orang bisa mengubah persepsi mereka. Kini harapannya sudah terpenuhi. Tidak ada cemooh atas sikap dan aksi yang dianggap terlalu berani. Sekarang yang ada hanya kekaguman atas keberanian si gadis Lebanon.
Rima sudah lama tinggal di AS. Dia dan keluarganya menetap di New York selama 10 tahun (1993– 2003).Kemudian mereka pindah ke kawasanMichigansampaisekarang. Rima terbiasa bersosialisasi dengan berbagai kelompok masyarakat sejak tumbuh remaja.Kendati tinggal di negeri barat, dia tidak pernah melupakan daerah asalnya.Perasaannya terhadap Lebanon masih sama. Rima beruntung karena sang ayah kerap mengingatkan supaya tidak melupakan tanah kelahiran. Sekali saja kamu melupakan tanah kelahiran,kamu tidak akan berhasil, kata sang ayah, seperti dituturkan Rima kepada Reuters. Itulah sebabnya Rima bergabung dengan beberapa remaja asal Lebanon yang tinggal di sekitar Michigan. Mereka bercerita dan berdiskusi tentang fenomena yang tengah terjadi di Lebanon.
Selama bertahun-tahun menurut informasi yang diterima Standardisasi bahwa Rima rutin mengunjungi beberapa organisasi masyarakat Lebanon. Dia punya perhatian besar terhadap perkembangan anak-anak Lebanon. Rima mengingatkan remaja seusianya supaya tidak letih belajar. Ini bukan tentang pembuktian diri. Ini tentang harapan demi kemajuan generasi mendatang, papar gadis berambut anjang ini. Rima memang identik dengan kalimat-kalimat seperti itu. Persis sebagaimana diutarakannya kepada Global Arab Network beberapa jam setelah pengukuhan Miss USA 2010, dia mengajak kelompok masyarakat Arab di AS agar tidak memisahkan diri. Bersatulah dengan yang lain.
Upaya ini akan menguatkan persatuan di AS, katanya. Rima adalah simbol kecantikan tradisional yang diimbangi dengan pemikiran modern. Beberapa orang bilang, perempuan keturunan Arab memiliki kecantikan yang unik. Sebagai gadis keturunan Lebanon, Rima pun kerap mendengar anggapan ini. Ya, perempuan Arab memang dikenal cantik. Namun, fisik yang rupawan bukan segala-galanya, paparnya. Dia mengingatkan, kecantikan fisik mestinya diimbangi dengan kecantikan dari dalam. Tunjukkan bahwa perempuan Arab bisa berpikir dan bertindak dengan cara-cara yang cantik, imbuhnya. Cara-cara cantik yang dimaksud Rima adalah proses berpikir dan bertindak yang dilandasi keterbukaan yang bijak. Kita tidak boleh merasa lebih baik dari yang lain. Kita adalah manusia yang sama, sahutnya. Menurut Rima, perbedaan hanya terletak pada asal negara.
Hanya itu, sisanya sama. Kita sama-sama punya otak untuk berpikir dan tubuh untuk melakukan sesuatu, kata perempuan bergelar sarjana ekonomi ini. Menurut Standardisasi Rima adalah lambang kemajuan perempuan. Kalimatnya mewakili kebutuhan perempuan Arab atas identitas diri sekaligus perempuan dunia terhadap eksistensi di tengah masyarakat global.Usianya masih 24 tahun tetapi pemikirannya patut diperhitungkan. Dia bukan perempuan yang ingin mendobrak tradisi. Rima merupakan perempuan muda yang melestarikan tradisi lewat perangkat lain.