Saham Asia kembali melemah
Saham Asia kembali melemah pada transaksi Senin pagi ini, meski pasar global mulai menemukan cara stabilisasi krisis seperti dikemukakan pemimpin Eropa yang sedang membicarakan langkah-langkah berani mengatasi krisis utang zona euro.
Para pemimpin Eropa, seperti dilansir laman CNBC, menyatakan siap menyuntikan dana penyelamatan hingga 440 miliar euro untuk menghentikan kejatuhan Yunani ke jurang kebangkrutan, memberikan prospek pada perekonomian Amerika Serikat, serta China yang mengalami tanda-tanda perlambatan ekonomi.
Bursa Jepang, Nikkei 225 tergelincir ke level terendah dalam enam bulan terakhir karena terimbas Wall Street yang merugi pada pekan lalu, serta aksi para investor yang khawatir masalah utang Yunani berkelanjutan dan kemungkinan terjadi gagal bayar.
Indeks Nikkei terlihat turun 2,2 persen ke level 8.374,85, terendah dari level yang tercatat 14 September lalu di 8.499,34, serta terendah dalam transaksi harian pada 15 Maret lalu yang bercokol di posisi 8.227,63.
Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia juga melemah pada pagi ini. IHSG turun 4,98 poin atau 0,15 persen ke level 3.421,36 saat dibuka. Bahkan, pada prapembukaan (pre-opening), indeks terkoreksi di posisi 3.422,78 atau turun 3,56 poin (0,11 persen).
Sementara itu, indeks pasar Asia lainnya saat IHSG dibuka juga melemah. Shanghai Composite turun 8.33 poim (0,34 persen) di posisi 2.424,83. Hang Seng melemah 94,51 poin atau 0,53 persen ke 17.574,32. Indeks Straits Times turun 29,85 poin (1,11 persen) menjadi 2.668,95. Indeks Korea, Seoul Composite juga bercokol di posisi 1.671,94 atau melemah 25,50 poin (1,50 persen).
Padahal, pada perdagangan akhir pekan lalu, Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 37,65 poin atau 0,35 persen ke level 10.771,48. Nasdaq menguat 27,56 poin (1,12 persen) di posisi 2.483,23 dan indeks S&P 500 terangkat 6,87 poin atau 0,61 persen menjadi 1.136,43. Demikian catatan online Standardisasi yang berjudul Saham Asia kembali melemah.