Sudah jatuh tertimpa tangga

Sudah jatuh tertimpa tangga ya seperti itulah kira-kira nasib yang dialami Widodo (44), warga Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang ini. Saat hendak berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Ir Radjiman Wediodiningkrat, Lawang, untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan yang dialami, ia diduga malah jadi bulan-bulanan perawatnya, Gp, Minggu (16/1/2011) sore.

Widodo diduga menerima tindakan tidak wajar berupa penganiayaan, sehingga mengakibatkan luka dan lebam-lebam pada mulut, kening, dan mata kanannya. Namun, terkait hal itu, pihak RSJ menyatakan kepada keluarga korban bahwa yang bersangkutan mengalami luka-luka karena terjatuh.

Lantaran tak percaya begitu saja dengan keterangan pihak RSJ, kakak korban, Monaji (47) mengonfirmasi hal itu langsung kepada adiknya. Kepada Monaji, Widodo mengaku bahwa lukanya itu akibat dihajar perawat pria berinisial Gp.

Mendengar itu, Monaji tidak bisa menerima. Ia berargumen, adiknya dibawa ke RSJ tersebut untuk mendapat pengobatan, bukan penganiayaan. Apalagi, selama di RSJ, ia sudah menghabiskan biaya sekitar Rp 1,4 juta. “Adik saya itu tak gila, hanya depresi. Kalau diajak bicara masih cukup lancar,” tutur Monaji, usai melapor ke Mapolsek Lawang, Selasa (18/1/2011) kemarin.

Selasa siang kemarin, Widodo langsung dijemput dari RSJ Lawang bersama petugas polsek setempat. Saat divisum, luka bengkak dan lebam masih terlihat jelas pada bibir dan mata kanannya. “Kami sudah menerima laporan itu. Terlapor yang tak lain karyawan RSJ itu akan kami panggil untuk dimintai keterangan,” kata Kompol Eko Sumino, Kapolsek Lawang.

Monaji, menuturkan, adiknya dibawa ke RSJ Lawang pada Rabu (5/1/2011) lalu karena penyakitnya kambuh. “Saat kambuh, ia tak hanya suka merenung sendirian, tapi juga bertingkah aneh,” katanya.

Akibatnya, pihak keluarga, termasuk Wiyadi (50), kakaknya yang tinggal serumah dan selama ini yang menjaganya, sering dibuat tak tenang. Pernah, tanpa sebab, korban berlarian ke luar rumah sambil membawa pakaian dan barang yang ada di dalam rumah.

Katanya, rumahnya lagi kebakaran. Karuan tingkahnya yang aneh itu membuat anggota keluarga Wiyadi kerap dibuat malu. Diakui Monaji, selama ini adiknya memang jarang bergaul dengan lingkungan sekitar. Setelah membantu pekerjaan di tegalan, ia biasanya langsung menyendiri di dalam kamar. Bahkan, terhadap kakaknya sendiri, ia jarang bicara dan suka melamun.

“Kalau sudah mengalami puncak halusinasinya, ia kadang seperti orang ketakutan dan ujung-ujungnya kejang-kejang, kemudian berlarian mengemasi barangnya,” papar Monaji.

Karena khawatir ulahnya kian menjadi-jadi itulah, Widodo dibawa ke RSJ Lawang. Saat tiba di RSJ siang itu, korban masuk ruang perawatan atau Ruang Perkutut. Baru tiga hari kemudian, korban dipindahkan ke Ruang Kasuari atau ruang rawat jiwa. Di ruangan itulah, adiknya diduga menerima penganiayaan. Demikian catatan online Jasa Sertifikasi Postel tentang Sudah jatuh tertimpa tangga.