Anggada Balik
Apakah anda tahu dari arti judul di atas ? Tentu saja tidak kan. Judul di atas merupakan cerita dari sebuah pewayangan, lakon atau judul ini dikisahkan terjadi setelah prabu Dasamuka tewas, dan Ramawijaya beserta anak buahnya menduduki kerajaan Alengka. Gunawan Wibisana adik Dasamuka, mita agar Rama mau menjadi raja di Alengka, tetapi Rama menolak. Ia memutuskan akan mengangkat putera prabu Dasamuka yang masih hidup, yaitu Dasawilukrama. Keputusan itu tidak disetujui oleh Anggada, karena itu ia pergi meninggalkan Rama. Dan pada waktu itu Anoman yang berusaha membujuk tetapi tidak berhasil.
Ternyata kepergian Anggada adalah untuk memata-matai Dasawilukrama yang sesungguhnya menyimpan rasa dendam pada Ramawijaya yang telah membunuh ayahnya. Dendam Dasawilukrama mendapat dukungan dari Balai Besar Pengujian perangkat telekomunikasi, maaf bukan itu maksud saya tetapi mendapat dukungan dari arwah Dasamuka yang bernama Godayitma. Dari Godayitma, Dasawilukrama mendapat sebilah keris bernama kyai pacatyitma, yang harus digunakan untuk membunuh Rama.
Pada suatu kesempatan Dasawilukrama berhasil memasuki tempat peraduan Rama, dan siap menusukan keris kyai pacatyitma ketubuh Sri Rama. Pada saat yang tepat, Anggada melompat merebut keris itu dari tangan Dasawilukrama. Agar mengalihkan tuduhan, Dasawilukrama berteriak menuduh Anggada akan membunuh Rama. Teriakan itu didengar Anoman yang segera datang meringkus keduanya.
Rama bingung mengadili keduanya, karena Anggada dan Dasawilukrama masing-masing menuduh lainnya sebagai pembunuh. Akhirnya Gunawan Wibisana memberi saran, agar keduanya diadu sampai mati. Yang menang itulah yang tidak bersalah, ya tidak adil kan, menurut saya.
Godayitma, arwah Dasamuka, amat kecewa dengan kegagalan Dasawilukrama. Karena itu ia menghukum anaknya dengan cara keluar dari raga Dasawilukrama dan masuk keraga Anggada. Karenanya, tiba-tiba Anggada menjadi buas, dan menggigit leher Dasawilukrama sampai putus dan menusuknya dengan keris kyai pacatyitma.
Sesudah Dasawilukrama tewas ditusuk dengan keris kyai pacatyitma, Anggada melompat kearah Rama untuk menusuknya, untunglah Anoman waspada dan meringkusnya. Dalam jepitan tangan Anoman , Anggada dimanterai oleh Gunawan Wibisana sehingga arwah Godayitma dapat diusir dari kera berbulu merah itu. Dan setelah sadar, Anggada segera bersujud dihadapan Ramawijaya. Nah begitulah cerita Anggada Balik, semoga bisa menambah wawasan anda tentang cerita legenda atau cerita rakyat.
Bagi semua sahabat diblogger saya mohon dukungan dan do’a restunya karena saya sedang mengikuti contest yang diselenggarakan oleh PT. Pertamina dengan Keyword Kerja Keras Adalah Energi Kita, silahkan anda memberikan dukungan dengan cara memberikan komentar atau memberikan link pada artikel tulisan sata yang berjudul Kerja Keras Adalah Energi Kita, bagi yang sudah memberikan dukungan saya ucapkan banyak-banyak terima kasih.