Bareskrim Selidiki 20 Rekening Pejabat Polri
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menyelidiki rekening mencurigakan yang diduga dimiliki beberapa petinggi Polri. Temuan rekening mencurigakan ini sebelumnya diungkap oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).Menurut temuan PPATK ada lebih dari 15 rekening mencurigakan yang dimiliki oleh para petinggi Polri. Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri menegaskan, pihaknya akan mendalami laporan hasil analisa (LHA) PPATK tersebut. ”Begini menurut Hosting Murah Indonesia Indositehost.com, kalau yang namanya temuan LHA, itu kan sangat rahasia. Nanti didalami dulu oleh kita,” tegas Bambang Hendarso seusai pertemuan dengan Tim Pengawas Kasus Bank Century di Gedung DPR,Jakarta,kemarin. Kapolri mengaku,pihaknya telah menerima laporan itu dari PPATK. Jika dari hasil penyelidikan diduga ada yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, Polri akan memprosesnya.
”Tentunya nanti akan diproses jika ada yang patut diduga,”ungkapnya. Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi menyatakan, pihaknya telah menyelidiki kasus ini.Bareskrim menemukan ada sekitar 20 rekening anggota Polri yang mencurigakan.”Kami sudah lakukan langkah penyelidikan. Ada lebih dari 15 anggota Polri yang rekeningnya mencurigakan. Sekitar 20 rekening,”tegasnya. Menurut Ito, penyelidikan terhadap rekening-rekening tersebut bukan hanya ditujukan bagi para perwira tinggi Polri, melainkan juga terhadap seluruh rekening anggota Polri yang dicurigai. Untuk mengungkap persoalan ini,Kapolri telah membentuk tim yang diketuai Kabareskrim Mabes Polri.
”Pak Kapolri menunjuk saya untuk menjadi tim klarifikasi,”paparnya. Tim ini,kata Ito,bertugas untuk mengklarifikasi dan menyelidiki rekening- rekening mencurigakan itu atas dasar LHA PPATK.Data itu merupakan petunjuk awal yang bisa digunakan Polri untuk melakukan penelusuran. ”Data itu merupakan sesuatu hal yang harus didalami lagi. Kita sudah ada tim sekarang. Tim itu menelusuri dulu, datangnya dari mana, apakah dari hibah atau mungkin ada usaha dari keluarga, dan sebagainya,”tandasnya. Jika dalam penyelidikan nanti ditemukan uang tersebut merupakan hasil usaha atau hibah,hal tersebut merupakan hasil kejahatan. ”Kalau sudah fix,akan kita sampaikan sehingga tidak menjadi pertanyaan lagi.
Selama ini menjadi pertanyaan terus, seolah-olah kita menyimpan itu. Padahal, penelusuran data itu tidak mudah, ada yang mudah, ada yang tidak mudah,” ujarnya. Karena itu, Ito meminta agar masyarakat bersabar sebab dalam waktu yang tidak terlalu lama Polri akan mengumumkan hasil penyelidikan secara resmi.Terkait munculnya sejumlah inisial perwira tinggi Polri yang diduga memiliki rekening bermasalah,Ito menyatakan, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. “Karena ini menyangkut keluarga dan nama baik yang bersangkutan. Percayalah,Polri tidak akan menutupi kalau ada hal yang tidak benar.Mereka juga perwiraperwira ini merupakan perwira muda yang mempunyai prospek ke depan sebagai pimpinan Polri,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya,Kepala PPATK Yunus Husein menyatakan, pihaknya menemukan indikasi transaksi keuangan mencurigakan yang melibatkan lebih dari 15 anggota Polri sejak 2005. “Kalau dulu pada 2005 ada 15 rekening mencurigakan, saat ini sudah lebih,” ungkapnya. Dalam proses analisis, kata Yunus, diduga nilai transaksi tidak sesuai profil terlapor yang dapat menjadi dasar dilakukannya transaksi. Sayangnya, Yunus enggan membeberkan nilai transaksi mencurigakan dan nama pemiliknya.
Anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum ini hanya menyatakan, rekening mencurigakan itu merupakan milik anggota Polri mulai dari pangkat brigadir sampai perwira tinggi.“Ada yang pensiun, ada juga yang masih aktif. Saya tidak bisa sebutkan identitasnya karena ini sensitif,”tandasnya