Digitisasi Aksara Kawi Ke Unicode

Perkembangan digitisasi aksara Kawi ke Unicode menemui babak baru. Diperkirakan pada pertengahan tahun depan (2022), aksara Kawi resmi dirilis ke dalam tabel Unicode.
Keberhasilan ini ini tidak lepas dari peranan pengusung proposal Unicode aksara Kawi, yakni Ilham Nurwansah dan Aditya Bayu Perdana.
Unicode adalahstandar teknis global untuk teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan dan bisa digunakan oleh komputer.
Menurut Ilham Nurwansah, aksara Kawi sebelumnya didaftarkan ke Unicode oleh seorang pria berkebangsaan India bernama Anshuman Pandey. Namun, aksara Kawi yang didaftarkannya belum lengkap karena Pandey kekurangan referensi untuk penelitian.
“Pengajuan aksara Kawi oleh Anshuman Pandey dilakukan pada 2012, yaitu Preliminary Proposal to Encode the Kawi Script. Namun, aksara Kawi yang sudah terdaftar itu belum lengkap dan harus diperbarui kembali,” ujar Ilham yang juga konsultan di Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dalam program Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara.
Menurutnya, dia bersama Aditya Bayu Perdana memperbarui dan mengajukan kembali proposal aksara Kawi ke Unicode pada September tahun lalu. Setelah pengajuan tersebut, Unicode merespons dan memberikan evaluasi dan catatan. Mereka kemudian merevisi proposalnya dan dikirimkan kembali ke Unicode pada Desember 2020.
Heru Nugroho, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Pemasaran, dan Kerjasama PANDI menyambut gembira kabar tersebut.
Menurutnya, luar biasa sosok kedua anak muda Indonesia yang bisa mendaftarkan aksara nusantara ke Unicode. Catatan PANDI menyebutkan, aksara nusantara yang sudah masuk ke tabel Unicode adalah Jawa, Sunda, Bali, Batak, Rejang, dan Lontaraq. Yang mana seluruh pengusul aksara nusantara tersebut adalah peneliti asing, meski secara teknis mereka banyak dibantu pegiat atau akademisi dari Indonesia.
“Kita bangga pengusung untuk digitisasi aksara Kawi ke Unicode akhirnya akan dituntaskan oleh orang Indonesia. Meski diawali oleh orang India, Anshuman Pandey, pada akhirnya disusun ulang dan dilengkapi oleh Ilham Nurwansah dan Aditya Bayu Perdana. Diperkirakan tahun depan Unicode merilis resmi pada tabel Unicode, dan pada akhirnya aksara Kawi bisa diupayakan untuk proses lanjutan digitalisasi,” jelas Heru.
Aditya Bayu Perdana menambahkan, Unicode merespons secara tertulis dan intens melakukan rapat dengan Script Ad Hoc Unicode beberapa kali.
“Berdasarkan beberapa pertemuan Script Ad Hoc yang saya dan Ilham ikuti, beberapa proposal aksara Kawi sudah diusulkan dan diterima oleh Unicode, telah diterima dan direncanakan akan diterbitkan pada Unicode versi 15.0, berdasarkan dokumen Unicode Technical Committee (UTC),” pungkas Aditya.