Ekspektasi Konsumen Semakin Tinggi
KETANGGUHAN kepercayaan konsumen Indonesia semakin terbukti.Meski berdasarkan survei Nielsen peringkat indeks kepercayaan konsumen (IKK) Indonesia tertinggi kedua di bawah India,hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan hal berbeda. Menurut Hosting Murah Indonesia Indositehost.com bahwa Ekspektasi konsumen Indonesia untuk semester I/2010 ini semakin tinggi. Hal ini tecermin pada kenaikan indeks ekspektasi konsumen (IEK) sebesar 1,5 poin dari bulan sebelumnya. Menurut hasil survei IKK BI, kenaikan tersebut dipicu optimisme responden terhadap kondisi ekonomi 6 bulan yang akan datang.Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan indeks sebesar 2,8 poin. Menguatnya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi secara tidak langsung memengaruhi kenaikan ekspektasi penghasilan.
Hal tersebut terlihat pada kenaikan indeks sebesar 2,7 poin dari periode sebelumnya. Ekspektasi responden dari hasil survei Juni 2010 memperlihatkan sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.IEK saat ini 2,4 poin lebih rendah dari survei tahun lalu. Penurunan IEK dikarenakan lebih rendahnya tingkat ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi dan ketersediaan lapangan pekerjaan,masing-masing sebesar 8,2 dan 1,0 poin.
Terkait ekspektasi penghasilan, responden semakin optimistis penghasilan pada 6 bulan mendatang akan meningkat. Perkiraan tersebut terefleksi pada kenaikan indeks ekspektasi penghasilan sebesar 2,7 poin dari survei bulan lalu hingga berada pada level 137,4. Peningkatan tersebut didorong kenaikan ekspektasi yang cukup signifikan pada kelompok responden dengan pengeluaran di atas Rp5 juta.
Dibandingkan tahun sebelumnya, ekspektasi responden juga mengalami kenaikan sebesar 2,2 poin. Selain itu, para responden juga menyatakan tekanan terhadap harga pada 3 dan 6 bulan ke depan akan meningkat.Hal ini terindikasi pada kenaikan ekspektasi harga untuk tiap periode sebesar 2,5 dan 0,7 poin dari bulan sebelumnya.
Ekspektasi kenaikan harga pada 3 bulan yang akan datang terutama bersumber dari peningkatan yang cukup signifikan pada kelompok transportasi, komunikasi, jasa keuangan,dan kelompok sandang yang mengalami kenaikan masing-masing 7,7 dan 6,8 poin dari ekspektasi bulan lalu.
Peningkatan tersebut ditengarai terkait dengan Idul Fitri yang jatuh pada September 2010. Sementara itu,Natal pada Desember 2010 diprediksi menjadi penyebab meningkatnya tekanan harga pada 6 bulan ke depan. Kemudian terkait ekspektasi jumlah tabungan dan suku bunga, responden memperkirakan akan terjadi kenaikan tingkat suku bunga tabungan pada 6 bulan mendatang. Hal tersebut tecermin dari kenaikan indeks sebesar 0,6 poin. Kenaikan tersebut dipicu adanya ekspektasi kenaikan penghasilan pada 6 bulan mendatang.
Optimistis atas Kondisi Ekonomi
Survei ini juga menemukan bahwa responden semakin optimistis melihat kondisi ekonomi pada 6 bulan yang akan datang. Kenaikan ekspektasi kondisi ekonomi mendorong indeks menguat ke level 122,3 atau meningkat 2,8 poin dari bulan sebelumnya. Hasil survei yang dipublikasi BI (1/7) tersebut juga mengungkapkan nilai IKK pada Juni 2010 kembali meningkat setelah bulan sebelumnya sedikit mengalami penurunan.
Berita seputar rencana realisasi pembayaran gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) tampaknya memberikan pengaruh yang positif terhadap tendensi pengeluaran konsumen. Hal itu tecermin pada kenaikan IKK sebesar 1,5 poin lebih tinggi dari bulan sebelumnya sehingga berada pada level 111,4. Masa liburan sekolah juga cenderung berpotensi mengangkat tingkat konsumsi masyarakat.
Kenaikan tersebut ditopang persepsi masyarakat yang semakin baik terhadap kondisi ekonomi saat ini. Hal ini disebabkan membaiknya tingkat penghasilan responden. Di samping itu menurut Jasa Sertifikasi Postel bahwa kenaikan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian 6 bulan mendatang yang didukung membaiknya beberapa indikator ekonomi juga ikut mendorong kenaikan IKK,”papar laporan ini. Para responden menyatakan kondisi ekonomi saat ini lebih baik dibandingkan 6 bulan lalu.
Pada Juni 2010 Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) kembali berada pada level optimistis dengan indeks sebesar 101,5. Optimisme persepsi responden terhadap kondisi ekonomi tersebut didukung ketersediaan lapangan pekerjaan dan tingkat penghasilan yang semakin baik. Karena itu, sejumlah responden menyatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli barang tahan lama.
Tekanan Harga Pangan
Kondisi sedikit berbeda dilaporkan hasil survei IKK Danareksa Research Institute (DRI). Laporan yang dipublikasi pada 3 Juli tersebut mengungkapkan, IKK Juni 2010 turun sebesar 2,4% menjadi sebesar 86,7. Menurut DRI, nilai indeks tersebut merupakan level terendah dalam empat bulan terakhir.Menurunnya kepercayaan konsumen pada Juni 2010 disebabkan kenaikan harga pangan.
Lebih dari 50% konsumen menyatakan bahwa tingginya harga bahan makanan telah membebani kehidupan mereka. Akibatnya, konsumen merasa kurang optimistis terhadap prospek ekonomi di masa mendatang.Apalagi lebih dari 90% konsumen yang disurvei merasa yakin bahwa harga barang akan naik dalam enam bulan ke depan.
Dari kedua komponen utama yang membentuk IKK, komponen yang menunjukkan keadaan saat ini, Indeks Situasi Sekarang (ISS), naik sebesar 0,2% menjadi 70,2 pada Juni.Namun,komponen IKK yang menunjukkan keadaan masa depan, Indeks Ekspektasi (IE), turun sebesar 3,8% menjadi 99,0.
Penurunan IE ke level di bawah 100 itu menunjukkan bahwa masyarakat yang merasa optimistis terhadap prospek ekonomi secara keseluruhan dalam 6 bulan mendatang semakin berkurang. Karena itu menurut Belajar Seo bahwa rencana konsumen untuk membeli barang-barang tahan lama menurun pada bulan Juni. Berdasarkan hasil survei terakhir, sebanyak 27,1% dari konsumen yang disurvei berencana membeli barang-barang tahan lama dalam 6 bulan mendatang.