Koalisi Cinta 100 Persen Indonesia
Sekelompok penyokong kepentingan industri rokok tetapi menyebut diri Koalisi Cinta 100 Persen Indonesia (KCI), mulai terang-terangan menentang Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. KCI mengklaim beranggotakan Komunitas Kretek, Komunitas Jamu Indonesia, Aliansi Pecinta Batik, Srikandi Indonesia dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia.
Koordinator KCI, Suroso, menyatakan, penerimaan pajak pemerintah DKI Jakarta dari sektor industri jasa dan hiburan akan turun akibat terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2010 yang mewajibkan penghapusan ruang merokok di area gedung.
"Aturan ini akan menurunkan pengunjung di industri hiburan dan jasa. Ini tentunya berimbas pula terhadap penerimaan pajak dari sektor ini," kata Suroso. Ia bersama sejumlah orang menggalr aksi menolak Pergub No 88/2010 di depan Plaza Indonesia, Jakarta, Minggu (5/12/2010).
Aksi serupa juga digelar di sembilan pusat perbelanjaan lain di Jakarta. Mengutip Data Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta, Suroso mengatakan, pada 2009 penerimaan DKI Rp 1,8 triliun dari pajak industri jasa dan hiburan yang terdiri dari pajak hotel Rp 708 miliar, pajak restoran Rp 670 miliar, pajak hiburan Rp 300 miliar dan pajak parkir sebesar Rp 140 miliar.
Oleh karena itu, KCI mendesak Gubernur DKI Fauzi Bowo mencabut Pergub No 88/2010, dan memberlakukan kembali Pergub No 75/2005 yang masih mengizinkan ruang merokok di dalam gedung yakni di area khusus merokok.
"Rokok ini, kan masih komoditas legal, bukan jenis obat terlarang. Lagipula negara banyak mengambil keuntungan dari komoditas ini," kata Suroso.
Suroso menilai, pemberlakuan Pergub No 88/2010 lebih bermotif pencitraan daripada demi melindungi kesehatan karena saat ini pemerintah DKI terus disorot terkait masalah banjir dan kemacetan lalu lintas.
"Kalau bicara kesehatan, polusi akibat kendaraan bermotor jauh lebih mengancam kesehatan masyarakat. Data menunjukkan, Jakarta sudah masuk fase mengkhawatirkan terkait polusi karbon ini," katanya.
Pada bagian lain, Suroso kembali mengingatkan pemerintah pusat dan daerah agar tidak mengeluarkan kebijakan yang menyebabkan kematian industri hasil tembakau, karena jutaan orang menggantungkan hidupnya dari sektor ini.
"Industri hasil tembakau, khususnya kretek, merupakan salah satu nadi besar struktur industri nasional kita," katanya. Demikian catatan online Jasa Sertifikasi Postel tentang Koalisi Cinta 100 Persen Indonesia.