Lansia Mendapat Prioritas Vaksin Influenza

Lansia Mendapat Prioritas Vaksin Influenza
Lansia Mendapat Prioritas Vaksin Influenza

Walaupun sering dikesampingkan beberapa orang, tetapi flu atau influenza seharusnya dikontrol lewat vaksinasi. Ini seharusnya dilaksanakan seorang satu tahun sekali. Ketua Satuan tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Specialist Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, FACP menjelaskan, orang yang berumur 60 tahun ke atas sekarang ini telah masuk ke fokus memperoleh vaksin influenza.

Saran ini bisa lebih cepat 5 tahun dari umur referensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperoleh vaksin influenza yaitu pada umur 65 tahun. "WHO menyarankan 65 tahun, tapi di Indonesia, perhimpunan geriatri kita dan satuan tugas imunisasi menyarankan telah umur 60 tahun," jelasnya beberapa lalu dikutip Di antara.

Prof. Samsuridjal menjelaskan, argumennya karena pada umur 60 tahun telah banyak pengurangan ketahanan tubuh. Dari mereka yang sakit, ketahanan tubuh kemungkinan tidak ada hingga terjadi kemungkinan kompleksitas seperti pneumonia, penyakit stroke dan jantung jadi besar.

"Menjadi orang lanjut usia sangat fokus (memperoleh vaksin influenza)," tutur ia. Disamping itu, beberapa lanjut usia berumur 60 tahun dijumpai telah banyak memiliki penyakit pengantar seumpama diabetes dan hipertensi.

Siapakah yang Seharusnya Mendapatkan Vaksinasi

Di lain sisi, WHO masukkan wanita hamil dan anak umur bulan sampai lima tahun, selanjutnya mereka yang berumur di bawah umur 60 tahun dengan diabetes, asma, penyakit paru obstruktif akut (PPOK), penyakit jantung kronik dan HIV.

Disamping itu, beberapa orang yang melancong sebagaimana untuk melaksanakan ibadah haji, dan tenaga kesehatan dianjurkan memperoleh vaksin influenza supaya tidak menyebarkan ke orang sekelilingnya.

Pemakaian vaksin influenza dianjurkan untuk beberapa orang yang rawan pada tanda-tanda flu atau ingin menahan koinfeksi flu dan COVID-19.

WHO mereferensikan penyuntikan vaksin influenza angin-anginan sekali satu tahun pada pribadi, dimulai dari umur 6 bulan sampai umur dewasa. Terutama bagi barisan dengan resiko tinggi, seperti balita, lanjut usia, pribadi dengan penyakit pengantar (seperti diabetes, penyakit jantung, dan lainnya), pelancong dan tenaga kesehatan.

Dari segi angka peristiwa, angka kasus influenza disampaikan masih tinggi yaitu dengan angka kematian 500.000 orang. Prof. Samsuridjal mengharap, lewat kesiagaan yang bertambah, kasus dapat turun.

Penyakit influenza (flu) tidak dapat dipandang sepele, khususnya karena penebaran dan penyebaran penyakit ini jadi lebih rawan sepanjang wabah COVID-19. Selainnya pola hidup sehat, salah satunya cara penting penangkalan flu yaitu dengan vaksinasi influenza supaya anti-bodi pada tubuh makin kuat dari gempuran virus influenza.