Masuk kategori resiko tinggi

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar mengidentifikasi calon jamaah haji (calhaj) yang masuk kategori resiko tinggi (risti) dengan memasangkan tanda putih pada gelang haji yang dibagikan. Calhaj yang masuk kategoriiniadalahmereka yang berumur diatas 50 tahun. Calhaj kategori ini sangat rentan terhadap penyakit dan membutuhkan perhatian dari petugas. Identifikasi awal ini dilakukan memudahkan pengaturan saat berada di tanah suci. Data dari sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) PPIH Embarkasi Makassar menyebutkan dari 359 orang yang termasuk kloter empat yang akan berangkat hari ini beberapa di antaranya berusia lanjut dan beresiko tinggi.

Sebanyak 94 calhaj yang berusia 51 hingga 60tahun,54yangberusia61sampai 70 tahun, dan 17 orang yang berusia 71 sampai 80 tahun. Bahkan, satu orang calhaj berusia antara 81 sampai 90 tahun. “Di gelang mereka diberi cat berwarna putih untuk mengidentifikasi, calon calhaj kategori risti.Resiko tinggi bukan hanya yang berusia tua. Tapi juga calhaj yang memiliki penyakit yang beresiko,”kata Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Makassar, Slamet saat ditemui di Asrama Haji Sudiang Makassar, kemarin.

Slamet mengatakan, tanda khusus yang diberikan ini semata- mata untuk memudahkan tim medis yang berangkat mendampingi di tanah suci dalam berkoordinasi dengan calhaj jika sakit. Dia mencontohkan pada kloter pertama sebanyak 66 dari 360 orang yang berusia 60 tahun ke atas diberikan tanda cat putih pada gelang. Slamet yang juga Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) ini mengatakan, resiko tinggi ketahuan setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Sudiang sebelum bertolak ke tanah suci.

Tes kesehatan, juga menyangkut pemeriksaan kehamilan terhadap calhaj perempuan yang subur. “Tapi, sejak kloter satu sampai sekarang ini belum ada jamaah haji yang hamil,”kata dia. Dia mengatakan, tidak semua perempuan yang hamil tidak bisa berangkat. Dia mencontohkan, usia kehamilan antara 14 sampai 26 minggu bisa berangkat ke tanah suci dengan syarat tidak beresiko tinggi saat berangkat seperti mual, hipertensi, atau kaki bengkak.

“Kalau di atas 26 minggu bisa lahir di jalan.Kalau sebelum 14 minggu penanaman indung telur belum kuat ditakutkan keguguran. Tapi masih diperiksa lebih lanjut,”kata dia. Pemeriksaan kesehatan juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi calhaj yang memiliki penyakitmenularyangbisaditularkan kepada jamaah lain seperti TBC aktif,diare,serta kusta yang masih berpotensi menular. Kepala Sub Bagian Humas Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulsel Muh Tonang menambahkan, setiap tahun calhaj beresiko tinggi diberikan tanda khusus.

“Kalau tahun lalu menggunakan rompi warna merah untuk memudahkan petugas medis mengidentifikasi jamaah yang beresiko tinggi,”ujar Tonang. Sementara itu, pantauan SINDOdi Asrama Haji Sudiang Makassar kemarin tampak sepi. Calhaj kloter 4 yang diasramakan hanya dari Barru dan Makassar.

Sedangkan 154 jamaah asal Gorontalo tidak masuk asrama Haji. “Khusus jamaah Gorontalo tidak masuk asrama Haji Sudiang. Mereka langsung ke bandara lalu pindah pesawat karena semua administrasi sudah selesai di asrama Gorontalo,”kata Tonang.