Merampungkan draf RUU

Rencananya hari ini, Senin (6/12/2010), pemerintah akan segera Merampungkan draf RUU Keistimewaan Yogyakarta di sidang kabinet. Pengamat politik Burhanuddin Mutahdi memperkirakan, pasal krusial mengenai cara pengangkatan Gubernur DIY yang selama ini menjadi perdebatan di publik tampaknya tidak akan berubah dari pernyataan Mendagri Gamawan Fauzi dan Menkopolhukam Djoko Suyanto, Kamis lalu.

"Battle ground-nya setelah draf dibawa adalah di Senayan," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin pagi.

Pemerintah, lanjutnya, tak akan mengubah poin tersebut karena sudah memperhitungkan dampak politik yang akan timbul di akar rumput. Menurut Burhanuddin, pemerintah sudah memperkirakan bahwa gejolak yang muncul di masyrakat hanya bersifat jangka pendek. Pemerintah beranggapan, rakyat tentu akan menerima apa pun keputusan bersama pemerintah dan DPR.

Menurutnya, dampak politik tak akan berujung pada referendum seperti yang terjadi di Timor Timur dulu. Pasalnya, akar sejarah kedua daerah ini berbeda. Oleh karena itu, draf yang diserahkan ke DPR tak akan jauh berbeda sehingga medan perang selanjutnya adalah pertarungan politik di DPR.

Burhanuddin mengumpamakannya seperti lari maraton. Perjalanan dan perdebatan demi perdebatan masih panjang. Belum tentu pula, DPR akan segera menyertainya. "Dalam rapat konsultasi DPR dan pemerintah, tentu yang akan didengarkan adalah pendapat dari wakil masyarakat, DPD, DPRD setempat dan pakar. Ini belum final, meski draf sudah akan dibawa ke DPR," tambahnya.

Lagi pula, lanjut Burhanuddin, menurut hitung-hitungan politik, Demokrat yang selama ini mendukung pasal dalam draf usulan pemerintah itu tak bisa serta-merta membuat RUU tersebut gol menjadi UU. Setidaknya, Demokrat butuh empat dukungan penuh mitra koalisinya untuk menjadikan RUU ini gol. Sampai saat ini, baru PAN saja yang sudah melunak mengenai pemilihan langsung. Partai-partai lainnya masih kekeuh mendukung penetapan langsung Sri Sultan Hamengku Buwono X dari Kesultanan Yogyakarta otomatis sebagai Gubernur DI Yogyakarta.

"Tapi siapa sangka. Demokrat juga tak akan diam. Dia akan mencoba meyakinkan mitra koalisinya untuk mendukung. Kalau gubernur dipilih, yang untung kan adalah parpol juga. Mereka akan mendorong partai koalisi untuk ikut mengajukan calon. Mereka yang awalnya bersikeras menolak bisa berubah pikiran lagi," tandasnya. Demikian Catatan Online hari ini tentang Merampungkan draf RUU.