Bank Digital BNC Mencatat Kerugian
Bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), menulis rugi bersih Rp 264 miliar berdasar neraca keuangan kwartal III 2021. Rugi bersih itu karena mayoritas berbelanja modalnya dipakai dan didistribusikan ke bermacam-macam investasi, seperti investasi tehnologi dan keamanan digital, peningkatan sumber daya manusia, dan promo dan pembelajaran terus-menerus mengenai bank digital.
Direktur Khusus Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menjelaskan, bersamaan perkembangan nasabah BNC yang paling berarti di tahun ini, beban promo semakin bertambah. Per September 2021, program neobank BNC didownload lebih dari 10 juta orang.
Perkembangan ini searah dengan bertambahnya beban operasional BNC sejumlah 245,64 % jadi Rp 572 miliar di September 2021 (secara tahunan).
"Rugi bersih ini telah kami prediksikan karena Bank Neo Commerce masih juga dalam tahapan alih bentuk jadi bank digital. Kami terus berusaha untuk mengenalkan, mendidik, dan memberi beragam faedah lebih untuk warga hingga berpengaruh pada performa keuangan di kwartal ini. Untuk kami, tahun 2021 sebagai tahun investasi. Kami mengucapkan syukur ketertarikan warga memakai program neobank tidak kering dan semakin meningkat, karena rasakan langsung faedah dan kenyamanan berbisnis di program kami yang memberi keuntungan lebih untuk beberapa nasabah," kata Tjandra dalam rilisnya.
Per September tahun ini, cash flow BNC alami trend positif dengan menulis kenaikan sebesar Rp 791 miliar dibanding tahun kemarin. Hingga cash flow bank digital ini mempunyai prediksi periode panjang yang masak. Performa keuangan di kwartal III pasti berdasar penilaian dan inspeksi yang jeli.
BNC sudah salurkan credit Rp 3,84 triliun, bertambah 4,83 % dibanding Desember 2020. Kenaikan ini berpengaruh pada peningkatan penghasilan bunga bersih dari Rp 127 miliar di September 2020 jadi Rp 241 miliar di September 2021.
Dari segi asset ada peningkatan berarti sejumlah 49,16 % jadi Rp 8,08 triliun. Dan dari segi pencapaian Dana Faksi ke-3 (DPK), naik 69,3 % jadi Rp 6,67 triliun.
Sebagai catatan, beban marketing perusahaan di kwartal III bertambah mencolok 1.346 % bersamaan bertambahnya jumlah nasabah Bank Neo Commerce.
Rasio nonperforming loan (gross) pada keseluruhan credit bersih bank menurun jadi 4,36 % dari status September 2020 sejumlah 4,74 %. Adapun Loan to Funding Ratio (LFR) jadi 57,55 %. Karena BNC selective dalam pendistribusian credit karena masih menyaksikan ada resiko yang tinggi di tengah-tengah wabah Covid-19, sementara dana pelanggan diinvestasikan pada beberapa surat bernilai.