Pengacara Pakistan Boikot Pengadilan

Pengacara Pakistan memboikot pengadilan dan menggelar unjuk rasa memprotes langkah Presiden Asif Ali Zardari dalam masalah pemilihan hakim senior.

Zardari menunjuk hakim senior yang berbeda dengan rekomendasi ketua Mahkamah Agung (MA) Pakistan Iftikhar Mohammad Chaudhry. MA lantas menuduh Kanghari, maksudnya Zardari melanggarkonstitusi.Konflikantara lembaga eksekutif dan yudikatif tersebut dapat menyeret Pakistan ke dalam krisis politik baru. Para pengacara, kemarin, memboikot seluruh aktivitas lembaga pengadilan dan berunjuk rasa di Islamabad, Lahore, Peshawar, Karachi, dan Quetta.

Aksi boikot dengan mogok kerja itu diserukan oleh Asosiasi Pangacara MA (SCBA) yang sangat berpengaruh. Di kota terbesar kedua di Pakistan, Lahore, sebanyak 300 pengacara berpawai menuju gedung dewan Punjab.Mereka membakar ban dan meneriakkan ”Pergi Zardari, Pergi!” ”Kami berencana menggelar protes hingga Kamis (18/2),saat MA memanggil jaksa agung dan MA akan memutuskan bahwa tindakan Zardari melanggar konstitusi,” papar Presiden SCBA Qazi Anwar.

Dia berpendapat,tindakan Zardari mengancam lembaga yudisial dan mengirim pesan bahwa presiden lebih berkuasa daripada lembaga mana pun. ”Kami memperingatkan pemerintah untuk menghentikan tindakan sembrono ini. Tindakan tersebut akan merugikan mereka sendiri,”tuturnya. Di luar gedung MA di Islamabad, sebanyak 100 orang berdemonstrasi dan meneriakkan slogan- slogan anti-Zardari.

”Di kota Peshawar,sebanyak 100 pengacara turut serta dalam boikot dan menyatakan solidaritas untuk Chaudhry,” papar Presiden SCBA Peshawar S.M.Atiq Shah. ”Pengacara di kota Quetta juga memboikot pengadilan. Kami berjanji untuk berkorban apa pun demi independensi lembaga yudisial,” tegas Kepala SCBA Quetta Baz Muhammad Karar.

Zardari pada Sabtu (13/2) mengangkat hakim tinggi Lahore Khawaja Sharif ke MA dan menunjuk Saqib Nisar untuk menggantikan Sharif sebagai hakim tinggi Lahore.Padahal, Chaudhry telah merekomendasikan Nisar untuk kursi di MA. Konflik antara pemerintah dan lembaga yudisial itu telah memanas sejak Zardari terpilih pada 2008.

Zardari dinilai ingkar terhadap janjinya untuk mengembalikan jabatan Chaudhry sebagai Ketua MA setelah dipecat pada 2007 oleh pemerintahan militer Pervez Musharraf. Zardari baru mengangkat kembali Chaudhry sebagai ketua MA Maret silam, pada malam menjelang rencana unjuk rasa besarbesaran di Islamabad untuk menentang pemerintah. MA lantas melakukan ”serangan” terhadap Zardari. Pada 16 Desember, MA mencabut dekrit yang melindungi Zardari dan kroni-kroninya dari proses hukum di pengadilan.

Jika tidak dicabut, dekrit itu dapat memberi kekebalan hukum terhadap Zardari dan melemahkan lawan-lawan politik pemerintah. Konflik kedua lembaga itu terjadi saat Pakistan harus berjuang memulihkandiridarikrisisekonomi. Harga saham di Pakistan,kemarin, merosot tajam karena para investor khawatir dengan stabilitas di negara tersebut.Para investor tampaknya akanmenarikdananya keluarnegeri jika situasi kian memburuk.