Provinsi Penopang Investasi
Tujuh provinsi terpilih menjadi Regional Champions dan akan menjadi pendukung utama pencapaian target pertumbuhan investasi Indonesia pada 2010 sebesar 10–15%. Ketujuh provinsi itu adalah Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Pemilihan ketujuh daerah tersebut dilakukan dalam acara peluncuran program Regional Champions di Jakarta kemarin.
“Sebagian besar realisasi investasi tahun ini yang ditargetkan tumbuh 10–15% dari realisasi tahun lalu Rp135 triliun, ditopang oleh aktivitas investasi dari ketujuh daerah tersebut,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dalam peluncuran Regional Champions kemarin.
Menurut Gita, sifat investasi yang ingin ditarik dari ketujuh daerah tersebut antara lain padat karya dan pengembangan sektor hilir. Kemudian pada proyek infrastruktur umum serta yang terintegrasi. Dia mencontohkan, proyek rel kereta api (KA) di Kalimantan Timur yang terintegrasi dengan pembangunan pelabuhan, smelter, dan pembangkit listrik.
Proyek yang sama juga tengah dilakukan di Sumatera Selatan. Sedangkan di Riau sedang dikembangkan infrastruktur yang terkait dengan sumber daya alam (SDA). Nusa Tenggara Barat akan menjadi tempat wisata terpadu sedangkan Papua mengembangkan infrastruktur dan energi. Sementara wilayah Jawa Barat juga mengembangkan infrastruktur dan SDA.
Gita mengatakan, BKPM akan memberikan perhatian khusus kepada ketujuh daerah tersebut agar bisa secepatnya mengaktualisasikan rencana proyek-proyek skala besar.“Kami tidak menuntut daerah untuk memberikan insentif, kami hanya minta daerah memberikan atensi yang besar bagi iklim investasi,” ujarnya. Mantan President Director JPMorgan Indonesia ini mengatakan, program Regional Champions selanjutnya akan dievaluasi secara berkala.
Bagi daerah yang belum masuk, termasuk daerahnya Kanghari, saat ini akan dilakukan berbagai program fasilitasi. Bentuk fasilitasi tersebut berupa pelatihan maupun sosialisasi terhadap daerah-daerah supaya bisa menarik lebih banyak investasi di daerahnya. Lulusan Kennedy School of Government, Harvard University, ini mengungkapkan, proses pemilihan Regional Champions didasarkan pada penilaian kuantitatif dari indikator kesiapan investasi di suatu daerah.
Di antaranya indikator ekonomi, proyek investasi yang ditawarkan, kesiapan pemerintah daerah untuk memberikan iklim investasi yang kondusif, ketersediaan sumber daya manusia dan alam, serta dukungan sarana dan prasarana daerah. “Mendorong beberapa investasi yang quick wins adalah penting sebagai dasar pertumbuhan ekonomi ke depan. Oleh karena itu, untuk jangka menengah dan panjang, BKPM ingin merangkul seluruh provinsi,”katanya.
BKPM berharap, target investasi sebesar Rp2.000 triliun per tahun bisa disumbangkan 50% dari sektor swasta. Jika ini bisa dilakukan, maka pertumbuhan investasi tidak hanya berasal dari pemerintah tetapi juga melibatkan peran swasta. Target investasi Rp2.000 triliun itu terdiri dari sumbangan beberapa sektor dan komponen.
Antara lain pembelanjaan, investasi jangka panjang dan pendek, investasi oleh perusahaan penanaman modal asing (PMA), dan penanaman modal dalam negeri (PMDN), sementara lainnya adalah investasi di hulu migas.“Dan yang swasta masuk ke situ, sebesar Rp1.000 triliun di antaranya,”ujarnya. Saat ini, tambah Gita, sudah ada sekitar lima investor yang berminat berinvestasi jangka panjang di Indonesia.
Di antaranya negara dari Timur Tengah. Selain kelima calon investor tersebut, pihak Emaar Properties juga menyatakan kesediaan kembali untuk berinvestasi di proyek pariwisata NTB. Ditargetkan, proyek tersebut dapat terealisasi pada semester ini. Dalam kesempatan yang sama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berharap, ketujuh daerah tersebut mampu mengoptimalkan penarikan investasi demi kepentingan nasional.
“Karena, Presiden mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan nasional itu 60% ditentukan kinerja daerah, maka 40% pemerintah pusat. Artinya, lebih besar keberhasilan daerah dalam menarik investasi akan membuka peluang masuknya investasi,” tandasnya. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, keberhasilan daerahnya menjadi salah satu Regional Champions karena memiliki lahan yang cukup luas.
Khususnya lahan-lahan potensial yang bisa dikembangkan dengan masuknya berbagai investasi di berbagai sektor. Untuk itu, kata Alex, pihaknya akan memberikan dukungan kepada investor yang ingin masuk ke Sumsel. Menurut dia, selain dukungan fiskal dan keamanan, pihaknya akan memberikan kemudahan terkait masalah pembebasan lahan. “Intinya, kami akan permudah setiap investasi yang akan masuk ke daerah kami. Sehingga bisa menggerakkan perekonomian kami bahkan ekonomi nasional,” ujar mantan Bupati Musi Banyuasin ini.