Tak ada pilihan lagi bagi PSM

Tak ada pilihan lagi bagi PSM selain menciptakan gol sebanyak mungkin pada laga perdananya saat menjamu Persiba Bantul di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu (10/12) nanti. Kondisi lini depan PSM memang masih sedikit pincang.Hal itu dikarenakan duet striker asing Ilija Spasojevic dan bomber lokal M Rahmat yang dinilai kurang seimbang.Kualitas Spaso tak diragukan lagi. Sampai saat ini, dia menjadi satusatunya striker berkualitas dan diharapkan bisa produktif. Sementara M Rahmat, masih memerlukan waktu untuk meningkatkan kepercayaan diri yang lebih besar seperti saat dia menjadi runner-up top skor di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) setengah musim lalu.

Saat ini, posisi juru gedor kelahiran Takalar,Sulsel ini,sedikit terancam lantaran pelatih Petar Segrt mulai memasang striker lokal anyar berusia muda yakni Qifly Tamara. Untuk partai perdana nanti,hanya Spaso-pangilan akrab Ilija- yang bisa dijadikan tumpuan utama.Bomber impor asal Montonegro ini diharapkan bisa mencetak gol sebanyak mungkin guna memastikan kemenangan tim kebanggaan masyarakat Sulsel ini.

Pada laga pertama di awal musim ini, PSM dituntut untuk mengamankan tiga poin penuh sebagai modal untuk mengarungi kompetisi panjang Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012. Sesuai targetnya untuk masuk ke papan atas, maka hasil di awal kompetisi harus tetap dijaga. Asisten pelatih PSM Imran Amirullah mengakui,hanya Spaso satu-satunya pemain lini depan yang diyakini bisa menyumbangkan banyak gol.

Akan tetapi, Spaso tidak bisa bekerja sendiri tanpa dibantu oleh tandemnnya M Rahmat serta suplai bola dari lini tengah. Menurutnya, dengan sokongan tiga pemain asing di lini tengah yakni David da Rocha, Kwon Jun, dan Srecko Mitrovic plus Andi Oddang, maka Spaso dan Rahmat akan mendapat pelayanan maksimal. Tinggal bagaimana kedua bomber itu bisa memanfaatkan suplai bola yang ada.

“Sebenarnya,lini tengah ini diisi para pemain yang luar biasa. Lihat David, Mitrovic, Kwon dan Oddang. Mereka adalah pemain-pemain senior dengan kualitas yang bagus. Saya yakin, suplai-suplai bola dari mereka akan banyak. Tinggal dimanfaatkan dengan baik,”tuturnya. “Spaso dan Rahmat menjadi tumpuan di lini depan.Mau tidak mau,keduanya harus tampil lebih maksimal dan penuh konsentrasi.

Untuk Spaso,saya percaya dia bisa mencatat banyak gol.Selama ini,hanya dia striker yang bisa diunggulkan, ”tambahnya. Terlepas dari kepercayaan diri skuad Juku Eja,kekuatan Persiba Bantul tidak bisa dianggap remeh.Mereka bukan lawan yang sederhana. Meski Laskar Sultan Agung-sebutan Persiba-adalah klub baru yang dipromosi dari Divisi Utama,namun materi tim yang mereka miliki patut diperhitungkan.

Imran mengatakan,Persiba merupakan klub yang memiliki banyak kejutan dalam permainannya.Terbukti, saat melakoni laga perdananya di kandang menjamu Bontang FC, (26/11) lalu.Pada laga itu,Persiba unggul 1-0 dari gol yang diciptakan Slamet Nurcahyo melalui tendangan bebasnya. Tim asuhan Muhammad Basri itu merupakan tim yang mengandalkan pola permainan 4-4-2.

Dalam beberapa laga uji coba sebelum mengarungi kompetisi IPL, terdapat sejumlah pemain yang kerap dipasang sebagai starter. Kelebihan tim ini adalah pada serangan sayapnya yang membahayakan. Mereka juga memiliki gelandang apik dan penyerang asing yang cukup berbahaya. Persiba kerap memainkan pemain dengan komposisi seperti ini.

Wahyu Tri Nugroho (kiper), Eduardo Bizarro (stoper), Achmad Taufik (stoper), Burhanudin Nihe (bek kanan), Anwarudin (bek kiri); Kim Yong Han (gelandang kiri), Arwin Rabdha (geladang tengah), Busari (gelandang kanan), Ezequile Gonzales (playmaker); serta Ugik Sugiyanto (penyerang) dan Emmanuel Cristori (penyerang).