Wakil Ketua Panja Inflasi dan Suku Bunga Komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel
Wakil Ketua Panja Inflasi dan Suku Bunga Komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel mengingatkan agar pemerintah menangani secara serius manajemen stok dan distribusi kebutuhan pokok. Inflasi Juni 2011 yang sangat tinggi 0,55%, di atas perkiraan awal BPS yang sebesar 0,1%-0,2% karena melonjaknya harga bahan pokok menjadi peringatan yang serius. Sekarang, memasuki Juli kita akan mendapatkan tekanan tambahan dari biaya sekolah, dan berikutnya bulan Ramadhan dan lebaran. Manajemen stok, terutama beras dan distribusi kebutuhan pokok yang baik mutlak dibutuhkan. Bulog, Kemendag dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus bekerja ekstra," ujar Kemal dalam siaran pers yang diterima Kompas di Jakarta, Senin (4/7/2011).
Anggota DPR dari FPKS ini mengingatkan bahwa inflasi yang terlalu tinggi akan berpengaruh buruk terutama bagi kelompok miskin. Kemal mencontohkan, kenaikan garis kemiskinan sebesar 10,39% dari Rp211.726 menjadi Rp 233.740 per kapita per bulan selama Maret 2010-Maret 2011 adalah bukti beban yang harus mereka tanggung.
"Untuk mendapatkan sekeranjang konsumsi barang untuk makanan setara dengan pemenuhan kebutuhan kalori 2100 kkal per kapita perhari, yang sama dari tahun sebelumnya mereka harus membayar 10,39% lebih mahal. Jadi kalaupun toh ada kenaikan pendapatan tahunan sebesar 10%, karena inflasi yang tinggi, bisa jadi masih akan tetap miskin. Peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengentasan kemiskinan, membutuhkan inflasi yang rendah", jelasnya.
Menurut BPS, dari 66 kota, sebanyak 65 mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 3,76%, Sorong sebesar 2,35%. Inflasi terendah terjadi di Padang Sidempuan 0,04%. Sementara deflasi terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,57%. Bahan makanan masih mengalami penurunan secara keseluruhan sampai satu semester. Tapi pada Juni, bahan makanan mengalami kenaikan tinggi sehingga mendorong inflasi.
Penyumbang inflasi tertinggi di Juni adalah beras. Sepanjang Juni beras menyumbang inflasi 0,07%, lalu ayam ras inflasi 0,07%, telur ayam inflasi 0,05%, ikan inflasi 0,4%, rokok inflasi 0,03%, dan emas perhiasan menyumbang inflasi 0,03%. Demikian catatan online blog Standardisasi yang berjudul Wakil Ketua Panja Inflasi dan Suku Bunga Komisi XI DPR RI Kemal Azis Stamboel.