Yamaha Mio 2008

Selamat datang di sapu jagat blog, Seri 3 balap skubek dipastikan bakan berlangsung pada 1-2 Agustus mendatang di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kabar yang bukan kabar angin, tapi pastinya juga bakal diramaikan kelas baru 175 cc open. Untuk itu, Eksa Saputra alias Medi dari Medi Speed sudah siap-siap lebih awal. Siap-siap....!!

Tuner dari jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan ini coba pakai seher Honda Tiger diameter 63,5 mm yang gampang didapat. Namun kapasitas mesin yamaha Mio melonjak jadi 183,3 cc. Wah, melanggar regulasi dong?

Nanti kalau sudah ketemu setingan, ganti piston sesuai regulasi kelas 175 cc. Katanya pakai piston Honda GL-Pro platina diameter 62 mm. Hasilnya volume silinder jadi 174,7 cc, jelas bapak satu anak ini.

Dalam riset, Medi ngaku tak mau tanggung, karena kelas ini baru dan turun di sirkuit yang belum diketahui desain treknya, dia membuat dua model ruang bakar. Seperti desain kubah model standar dan bathtub.

Dua model itu di tujukan untuk mencari performa yang lebih baik. Sehingga, tim sudah dapat data modifikasi yang tepat dan nggak perlu lagi meraba disirkuit.

Sebagai uji coba, blok silinder yamaha Mio di isi piston Honda New Tiger diameter 63,5 mm. Kebetulan diameter pen sama meskipun harus ubah kepala piston. Juga ganti boring dan gedein lubang crankcase dari 61 mm jadi 69 mm.

Karena Medi bikin dua model kubah, otomatis kepala piston di dua blok perlu penyesuaian. Seperti kubah model biasa, agar kompresinya 12,5:1 dilakukan pemangkasan lingkar luar kepala seher sekitar 0,5 mm. Hingga membentuk lingkar dalam berdiameter 54 mm. Sedang kubah bathtub, lingkar luar kepala dipapas 0,8 mm dengan menyisakan lingkar dalam berdiameter 52 mm.

Lantaran kubah model biasa berbeda dengan kubah model bathtub, tak ayal sudut bos klep di kubah bathtub aku geser ke dalam. Soal derajatnya rahasia, yang pasti, sisa jarak antara seting klep in dan out di kubah sekitar 0,5 mm agar tidak terjadi benturan waktu overlap, ucap Medi.

Untuk suplai bahan bakar lantaran silinder sudah buncit, bubungan kem standar yamaha Mio ikut berubah. Cuma soal durasi atau lamanya kelep in dan out buka-tutup, lagi-lagi dirahasiakan Medi. Wah pelit ya?

Cuma sebagai patokan, Medi mengaku kalau kem buat kubah bathtub tinggi bubungan in dipapas menjadi 26 mm dengan tebal pinggang 19 mm. Sedang bubungan kem out memiliki tinggi 25 mm dan tebal pinggang 18 mm, sepertinya terlalu kejar putar atas.

Data modifikasinya, ban depan Indotire 80/90x14, ban belakang Indotire 80/90x14, cdi I-Max BRT, rumah roller 13 derajat, rasio 14/40, teremol TKM, pelek camp 1.40-14, sok belakang YSS. Demikian informasi dari saya tentang yamaha Mio tahun 2008 yang bisa saya sampaikan, semoga berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya.